Senin, 25 Juni 2012

Berapa Lama Bumi Ini dapat Bertahan


Dulu bumi ini hijau dan sangat alami. Bermacam-macam tumbuhan dan hewan  hidup di permukaan bumi ini. Mereka saling terkait dan saling melindungi. Namun itu semua telah berubah, bumi kita telah semakin rusak, hutan semakin sedikit, laut semakin meluap dan tercemar, tanah sudah hampir kehilangan unsur haranya. Itu semua karena berkembangnya manusia yang tidak bertanggung jawab.
Kita lihat negara kita (Indonesia). Negara kita dahulu kaya akan sumberdaya alam, negara kita adalah paru-paru dunia, tanah kita sangat luas dan dapat di tanam bermacam-macam tumbuhan,sayur-sayuran, dan sebagainya. Namun dapat kita lihat akhir-akhir ini, Indonesia yang merupakan wilayah agraris lautannya tercemar, hutan kita semkin gundul, banyak tanah-tanah yang mulai tandus karena kekurangan air. Siapa yang harus disalahkan atas semua ini? Banyak orang menyalahkan pemerintah, namun mereka tidak mau disalahkan.
Ini adalah tempat tinggal kita, tanah air kita, dimana kita dilahirkan. Kita sudah diberikan rahmat oleh ALLAH SWT karena telah dilahirkan di negara Gemahripah Loh Jinawi, kita tinggal tidak membayar, tidak sewa, tapi mengapa menjaga tempat tinggal kita saja tidak mau. Banyak orang membuang sampah sembarangan, mulai maraknya pembangunan-pembangunan seperti mall,perumahan, jalan tol, restauran, dll, semakin banyaknya motor/mobil, hutan-hutan yang semakin sedikit karena penebangan liar.
Itu semua hanya atas dasar meteri yang tidak dilandasi pengetahuan akan akibat yang akan ditimbulkan suatu saat nanti. Kadang sulit juga memahami sifat manusia, mereka diperhatikan namun tidak mau memperhatikan, tidak ada timbal balik terhadap lingkungan. Padahal sekarang dampak kerusakan lingkungan sudah sangat terasa. Banyak kota yang terendam banjir saat hujan deras dikarenakan kurangnya daya resap air kedalam tanah dan sungai-sungai yang tersumbat oleh sampah-sampah. Banyak terjadi tanah longsor karena pohon-pohon yang telah ditebangi sehingga tanah tidak ada yang mencengkeram. Dan masih banyak lagi seperti cuaca dan iklim yang tidak menentu, suhu udara yang mulai panas, udara yang mulai tercemar dan masih banyak lagi.
Sebegitu banyaknya tanda-tanda kerusakan lingkungan namun Cuma segelintir orang yang sadar akan lingkungan, banyak orang yang lebih mementingkan materi dari pada memikirkan lingkungan. Mungkin manusia akan tersadar dan menyesali perbuatannya saat bumi benar-benar rusak. Sangat kasihan anak cucu kita yang akan mewarisi bumi yang telah rusak. Apakah kita tega kalau anak cucu kita tidak dapat melihat indahnya pegunungan yang hijau, laut yang berih dan banyk makhluk laut yang ada di dalamnya, dapat merasakan udara dan air yang bersih dan tidak tecemar. Apakah kita akan mewariskan tanah tandus udara dan air yang tercemar, dll. Sungguh naif dan berdosannya kita karena tidak dapat memberikan yang terbaik kepada anak cucu kita.
Kita manusia hanya memikirkan kesenangan pribadi, nafsu dunia yang tidak akan terpuaskan akan kah kesalahan kita akan ditanggung anak cucu kita. Mungkin benar manusia adalah makhluk yang sempurna namun sesempurnannya makhluk hidup tidak ada hewan yang menyakiti bahkan membunuh anak-anaknya hanya demi makanan. Namun manusia yang disebut makhluk yang paling sempurna dari makhluk lain tega mengahncurkan harapan anak cucu nya.
Marilah kita bersama-sama memperbaiki dan mengkoreksi diri kita sendiri jangan saling menyalahkan, karena belum tentu kita lebih benar dari orang lain. Mari kita sama-sama menyelamatkan lingkungan dan bumi pertiwi kita. Biar anak cucu kita bisa merasakan keindahan dan keanggungan ciptaan ALLAH SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar