Minggu, 29 April 2012

Agus Setiawan Aji N.




TEKNOLOGI INFORMASI

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini berkembang begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat sekarang ini juga sering menggunakan teknologi untuk menyelesaikan tugas dalam suatu pekerjaannya. Contohnya dalam memperoleh sebuah informasi/data dari berbagai pelosok negeri seseorang akan langsung mencarinya melalui Search Engine seperti Google, Bing, maupun Yahoo. Dengan menelusur melalui mesin pencari ini, akan lebih efisien tempat,waktu, dan biaya. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang cukup dominan.
Perpustakaan adalah sarana yang sangat penting (vital) dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.  Perpustakaan dari masa ke masa mengalami perkembangan yang signifikan sesuai kemajuan zaman dan  kebutuhan penggunanya. Perpustakaan sebagai aset vital suatu perguruan tinggi untuk tumbuh kreatif dan mampu bersaing jika dihargai dan ditempatkan dalam wadah dan struktur strategis. Pandangan  perpustakaan yang kini berkembang yaitu dari fisik ke maya, dari manual ke otomasi, dari monomedia ke multimedia, dari lokal ke global dan dari isolasi ke kolaborasi, memungkinkan perpustakaan untuk membantu mewujudkan visi perguruan tinggi mencapai taraf internasional. Saat ini perpustakaan digital makin pesat kemajuannya, dan hampir semua perpustakaan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, lembaga pemerintah maupun swasta berlomba-lomba mengembangkan perpustakaan digital. Karena arus globalisasi dan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi dalam mengakses informasi.  Masyarakat semakin kritis dan ingin mengakses informasi secara cepat, tepat, akurat dan tentunya mudah. Solusinya dapat terpenuhi dengan mengkases informasi di Perpustakaan Digital.
Perkembangan perpustakaan juga tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan perpustakaan berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Keduanya saling mendukung satu dengan lainnya, perpustakaan memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan melalui penyimpan berbagai informasi dan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, sedangkan teknologi informasi memberikan dukungan pada kemudahan akses dan sistem informasi dalam sebuah perpustakaan. Seiring dengan perkembangan keduanya, sekarang ini dikenal adanya perpustakaan digital atau ‘digital library’ yang mampu menciptakan wadah yang lebih luas lagi bagi hubungan kedua hal tersebut di atas. Salah satu hal yang saat ini sangat diperhatikan oleh perpustakaan, terutama perpustakaan perguruan tinggi dalam hubungannya dengan perpustakaan digital adalah pengembangan koleksi digital.


Kesimpulannya sebuah ”Search Engine” tidak akan pernah menggeser keberadaan Pustakawan. Sebab hasil yang ditemukan “Search Engine” belum tentu benar karena  Search Engine hanya menampilkan seluruh hasil pencarian tanpa melakukan proses filter  terlebih dahulu tehadap informasi yang di tampilkan,di sinilah peran seorang Pustakawan dibutuhkan, dengan skill dan pengetahuan, seorang pustakawan akan dapat mengetahui kebenaran dari sebuah informasi yang di dapat dari hasil pencarian Search Engine dengan cara menganalisis/mencocokkan dengan sumber yang dapat dipercaya, seperti buku maupun journal karena referensinya jelas dan isi informasinya lebih akurat dan relevan. Dengan demikian, peran Pustakawan masih sangat dibutuhkan demi melayani kebutuhan pemustaka dalam mencari informasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya baik dalam bentuk buku maupun bentuk elektronik yang di dapat melalui internet. Selain itu saat ini hampir setiap Perpustakaan menyediakan berbagai Informasi yang akurat yang bisa di akses malalui internet pula. Informasi ini lebih akurat dan dapat dipercaya daripada melalui Search Engine, karena Informasi ini telah di olah seorang Pustakawan. Informasi ini dapat diperoleh melalui web yang telah disediakan oleh perpustakaan tersebut.



By: Agus Setiawan Aji N. (D1810002)

Apakah Keberadaan “ Search Engine “ Akan Menggeser Keberadaan Pustakawan ?


Apakah Keberadaan “ Search Engine “ Akan Menggeser Keberadaan Pustakawan ?

     Di zaman sekarang ini yang sudah serba modern dan teknologi yang sudah sangat berkembang pesat, tentu saja sangat membantu manusia. Pada zaman sekarang ini tentu saja manusia sudah mengenal yang namanya komputer dan internet, dengan adanya komputer dan jaringan internet ini sangat memudahkan dan sangat membantu manusia dalam mencari berbagai informasi yang di dapat dengan cepat dan tepat melalui internet. Dengan adanya keberadaan “ Search Engine “ di perpustakaan sekarang ini, lebih memudahkan dan membantu pemustaka dalam mencari berbagai informasi melalui internet.
     Menurut pendapat saya, dalam hal ini tidak sepenuhnya “ Search Engine “ akan menggantikan atau menggeser keberadaan pustakawan. Dapat kita lihat pada zaman sekarang ini ( modern dan teknologi canggih ), kita lihat di perpustakan bagaimana aktivitas atau kegiatan yang ada di peprustakaan. Peran seorang pustakawan ini masih sangatlah penting dalam kegiatan yang ada di perpustakaan, misal dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada pemustaka, walaupun pada zaman sekarang ini sudah banyak teknologi – teknologi yang canggih ( komputer, internet ) yang sangat memudahkan para pemustaka untuk mencari informasi secara tepat dan cepat. Walaupun dalam menggunakan “ Search Engine “ ini kita dapat mengakses informasi – inforamsi yang baik, benar, cepat dan tepat, tetapi dengan menggunakan “ Search Engine “ belum tentu seorang pemustaka dapat memeproleh informasi yang cepat dan tepat. Namun beda hal nya, pada waktu kita  berada di perpustakaan pada saat kita mencari informasi tentang perpustakaan dan mencari bahan pustaka kita dapat bertanya langsung kepada seorang pustakawan, secara langsung kita akan diberitahu oleh pustakawan letak bahan pustaka yang kita butuhkan, dengan hal ini kita bisa lebih mendapatkan informasi secara relevan dan secara langsung tanpa melakukan browsing seperti hal nya pada “ Search Engine “. Dan pada sekarang ini seorang pustakawan juga harus dituntut untuk menguasai komputer dan internet. Maka dari itu, dalam hal ini tidak sepenuhnya “ Search Engine “ akan menggeser keberadaan atau peran seorang pustakawan.


Oleh :
Fransiskus Adven SN ( D1810036 )

Pustakawan Harus Bisa Memanfaatkan Kemajuan Teknologi




Informasi meliputi produk intelektual manusia baik tercetak maupun dalam bentuk elektronik. Di dorong oleh kebutuhan informasi , di mana mereka menginginkan hasil penelusuran secara cepat, tepat, dan mudah. Telah terjadi pergeseran orientasi kebutuhan pemustaka akan informasi berbasis teknologi seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di era teknologi saat ini pemustaka membutuhkan informasi secara cepat, tepat, dan mudah melalui internet.
Dalam penggunaannya mencari informasi melalui internet khususnya melalui SEARCH ENGINE memang sangatlah mudah. Setiap orang dapat mencari informasi hanya dengan menulis apa yang akan dicari pada mesin pencari. Namun mesin pencari itu hanya mempunyai kelebihan dalam penelusuran yang cepat dan mudah saja, sedang ketepatan/keakuratan informasinya masih perlu dipetanyakan.
Menurut saya Perpustakaan sebagai sarana pencarian, penyimpanan, dan sarana temu balik informasi pada hakikatnya tidak akan mati selama ia dikelola dengan profesional. Kesiapan perpustakaan dalam menghadapi era teknologi informasi dan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, merupakan sebuah tuntutan yang harus direalisasikan, dimana sumber daya manusia dan kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan lingkungannya menjadi faktor yang amat penting.
Teknologi informasi ini memberikan kemudahan luar biasa kepada pengguna untuk mengakses informasi lintas batas. Di sisi lain teknologi informasi, juga memberikan kemudahan bagi pengelola informasi/pustakawan untuk mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi yang dimilikinya. Di sinilah kesempatan dan juga tantangan bagi pengelola perpustakaan/pustakawan dalam menunjukkan jati dirinya, yaitu dengan menciptakan produk atau jasa baru, seperti E-BOOK,E-JOURNAL,DLL atau produk lama dengan kemasan baru, seperti Katalog Online, kreativitas, inovasi-inovasi baru kita gabungkan dengan penggunaan teknologi informasi.

Luki Yulianto


APAKAH SEARCH ENGINE AKAN MENGGESER PERAN PUSTAKAWAN ???


Saat ini memang perkembangan teknologi berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang internet yang memudahkan seseorang dalam mencari segala informasi dengan tidak mengenal waktu dan tempat. Dengan perkembangan TI ini dunia seakan menyempit, karena seseorang tanpa berpergian kamana-mana mereka sudah dapat berkomunikasi dengan siapa saja yang diingikan.
Perkembangan TI yang memudahkan seseorang dalam mencari informasi didunia maya atau internet, tidak luput dengan mesin pencari atau search engine. Dengan search engine seseorang sangat mudah dan cepat dalam mencari informasi yang diinginkan, tinggal memasukan kata-kata yang akan dicari dalam kolom pencarian kemudian mengeklik tombol pencari maka mesin pencari (search engine) akan secara otomatis mencari informasinya sendiri. Namun dengan adanya search engine apakah akan menggeser peran pustakawan? Mau tau jawabannya? silahkan disimak tulisan saya yang barangkali bermanfaat. monggo!!


Menurut saya search engine memang sangat praktis dalam penggunaannya dan hampir semua orang dapat menggunakannya namun bukan berarti semua orang dapat menggunakannya terutama orang-orang yang gaptek atau gagap teknologi. Mereka tidak dapat menggunakan search engine, mereka malah akan kebingungan dalam menggunakan search engine. Sehingga mereka akan lebih suka bertanya dengan pustakawan.
Bukan hanya itu saja tapi juga dalam pencarian menggunakan search engine terkadang  search engine member saran-saran yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna itu dikarenakan mesin pencari atau search engine tidak dapat memahami keinginan pengguna, melainkan search engine hanya menampilkan atau mengusulkan artikel-artikel yang memuat kata-kata yang diisikan dalam kolom pencarian tanpa memahami informasi apa yang diperlukan oleh pengguna.
Didalam search engine juga tidak dapat memberikan pelayanan-pelayanan seperti yang diberikan oleh pustakawan. Seperti: pelayanan rujukan, konsultasi, education, dsb. Serta Informasi yang disarankan oleh search engine juga belum dijamin kebenarannya, karena kebanyakan hanya opini-opini seseorang yang yang tidak melalui penelitian ilmiah terlebih dahulu.

Kesimpulan:
Search engine tidak akan menggeser peran pustakawan diantaranya disebabkan oleh faktor-faktor sbb:
1.         Tidak semua orang dapat menggunakannya.
2.       Informasi yang disajikan tidak selalu sesuai dengan keperluan pengguna
3.       Ada beberapa pelayanan yang tidak dapat dilakukan oleh search engine. Seperti: pelayanan rujukan, konsultasi, education, dsb
4.        Informasi yang disarankan oleh search engine belum dijamin kebenarannya.


By: Luki yulianto (D1810050)

Sabtu, 28 April 2012


PUSTAKAWAN TAK AKAN TERGANTIKAN
OLEH APAPUN
Tema : Apakah Search Engine Akan Menggeser Peran Pustakawan.

Seiring berjalannya waktu dan tekhnologi yang semakin berkembang di jaman serba modern ini, mungkin semua orang ingin mendapatkan sesuatu ( informasi ) dengan biaya yang murah, mudah di akses, dan tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkanya. Tentu yang ada di benak kita, untuk mendapatkan semua itu pasti akan mencari informasi atau data lainnya dengan search engine. Bagaimanapun kita menelusur / mencari informasi melalui search engine, tetap saja Search engine tidak dapat menggeser peran pustakawan, sebab search engine menyajikan beberapa data yang dapat di upload oleh semua orang tanpa terkecuali, tetapi data yang di peroleh atau disajikan dari search engine itu sendiri tidak semuanya berupa data yang akurat dan  relevan, terkadang mereka yang meng upload data di blog semaunya sendiri. Mungkin disini peran pustakawan dengan search engine yaitu pustakawan bisa lebih up to date tentang penelusuran informasi. dengan ilmu yang di miliki pustakawan, mungkin pustakawan bisa memilih mana informasi yang relevan dan akurat. Tentunya dengan berbagai cara di antaranya pustakawan harus pandai menfilter informasi dimana informasi tersebut berguna bagi pengguna perpustakaan dan dapat depertanggung jawabkan. Mungkin antara search engine dengan pustakawan saling berdampingan. Kita tau belakangan ini semua orang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah di antaranya dengan browsing dari search engine mungkin kita mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi apakah yang kita inginkan itu sudahkah sesuai dengan yang kita maksud, tentu peran pustakawan disini sebagai find engine. dengan maksut pustakawan itu mampu menyajikan apa saja yang berguna bagi pengguna perpustakaan. Untuk kedepanya pustakawan di harapkan mahir dalam dunia IT supaya keberadaan pustakawan itu lebih cenderung diminati para pengguna perpustakaan (pemustaka). dan fasilitas perpustakaan salah satunya yang akan mendukung peran daripada pustakawan tersebut.

Kamis, 26 April 2012




Akankah"Search Engine"   Akan  Menggeser Keberadaan "Pustakawan"
Oleh :Tabah Budi Prasetyo/D1810096

Menurut opini saya”Search Engine” tidak sepenuhnya akan menggeser keberadaan Pustakawan. Sebab di era modern dan informasi ini, masih ada sebagian orang yang tidak sepenuhnya percaya terhadap hasil penelusuran informasi melalui”Search Engine” di internet, terutama para kaum Intelektual.Mereka lebih percaya terhadap informasi yang ada di buku, karena referensinya jelas dan isi informasinya lebih akurat dan relevan.
Dengan kenyataan tersebut, maka peran Pustakawan masih sangat dibutuhkan. Untuk melayani para pemustaka dalam mencari informasi yang lebih akurat dan relevan di perpustakaan. Sebenarnya tugas seorang Pustakawan itu tidak hanya melayani para pemustaka dalam pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku. Tetepi peran Pustakawan di dewasa ini dituntut untuk bisa memberikan story telling, bimbingan, nasehat maupun mengadakan kegiatan yang berkaitan tentang dunia perpustakaan, yang ditujukan kepada masyarakat dan semua pengguna perpustakaan. Kesimpulannya, kedudukan Pustakawan tidak akan sepenuhnya tergesr oleh keberadaan “Search Engine”. Alasan lain adalah karena”Search Engine” bukan satu-satunya alat yang dapat memberikan informasi secara baik dan benar.Dibutuhkan Pustakawan untuk dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan, serta untuk memberikan pelayanan yang baik.



Akankah"Search Engine"   Akan  Menggeser Keberadaan "Pustakawan"
Oleh :Tabah Budi Prasetyo/D1810096

Menurut opini saya”Search Engine” tidak sepenuhnya akan menggeser keberadaan Pustakawan. Sebab di era modern dan informasi ini, masih ada sebagian orang yang tidak sepenuhnya percaya terhadap hasil penelusuran informasi melalui”Search Engine” di internet, terutama para kaum Intelektual.Mereka lebih percaya terhadap informasi yang ada di buku, karena referensinya jelas dan isi informasinya lebih akurat dan relevan.
Dengan kenyataan tersebut, maka peran Pustakawan masih sangat dibutuhkan. Untuk melayani para pemustaka dalam mencari informasi yang lebih akurat dan relevan di perpustakaan. Sebenarnya tugas seorang Pustakawan itu tidak hanya melayani para pemustaka dalam pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku. Tetepi peran Pustakawan di dewasa ini dituntut untuk bisa memberikan story telling, bimbingan, nasehat maupun mengadakan kegiatan yang berkaitan tentang dunia perpustakaan, yang ditujukan kepada masyarakat dan semua pengguna perpustakaan. Kesimpulannya, kedudukan Pustakawan tidak akan sepenuhnya tergesr oleh keberadaan “Search Engine”. Alasan lain adalah karena”Search Engine” bukan satu-satunya alat yang dapat memberikan informasi secara baik dan benar.Dibutuhkan Pustakawan untuk dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan, serta untuk memberikan pelayanan yang baik.

Selasa, 24 April 2012

Bila Al-Qur'An Bisa Bicara

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS Al A’raaf [7] : 36).


Bila Al Qur’an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku ..Dengan wudhu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci ..Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari ..Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari ..Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra ...

Sekarang engkau telah dewasa …Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku …Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah …Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu ..Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya ..

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu ..Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa ..Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan ..

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepianDi atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan ...

Dulu … pagi-pagi… surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halamanSore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau …..

Sekarang … pagi-pagi sambil minum kopi … engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV ..

Waktu senggang .. engkau sempatkan membaca buku karangan manusia ..Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan …

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah) ...

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi ..Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu ..Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu ..Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku ...

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja ..Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu ..Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun ..E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan ..Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu ..Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku ...

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga ..

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk ..Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah ...

Waktupun cepat berlalu … aku menjadi semakin kusam dalam lemari ..Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu ...

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali ..Itupun hanya beberapa lembar dariku ..Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu ..Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku. ...

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ..?!?Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba ..Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya ..Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya...

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu …Setiap saat berlalu … kuranglah jatah umurmu …

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu ..Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu ..Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu ...

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati …

Di kuburmu nanti ….Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan ..Yang akan membantu engkau membela diri ..Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu ..Dari perjalanan di alam akhirat ...Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu ..Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu ..

Peganglah aku lagi ... bacalah kembali aku setiap hari ..Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci ...Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui ..Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah ...

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu …Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu ..

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu ...Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu ....

Sentuhlah aku kembali …Baca dan pelajari lagi aku ….Setiap datangnya pagi dan sore hari ..Seperti dulu …. dulu sekali …Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos …Di surau kecil kampungmu yang damai ...

Jangan biarkan aku sendiri ….Dalam bisu dan sepi ….

"Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. "

Minggu, 08 April 2012

Perempuan Berkalung Sorban

Perempuan Berkalung Sorban
Starring : Revalina S Temat, Oka Antara, Widyawati, Joshua Pandelaki, Leroy Osmani, Cici Tegal, Ida Leman, Pangki Suwito, Risty Tagor, Berlian Febrianti, Reza Rahardian
Screenplay By : Ginatri S Noer, Hanung Bramantyo
Directed By : Hanung Bramantyo
Produced By : Starvision
Plot Outline : Sinopsis Film
Annisa adalah seorang perempuan anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Annisa (23th) perempuan dengan pendirian kuat, Cantik dan cerdas. Annisa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda Jombang, Jawa Timur.
Pesantren Salafiah putri Al Huda adalah pesantren kolot dan kaku. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Quran, Hadist dan Sunnah. Ilmu lain yang diperoleh dari buku-buku apalagi buku modern dianggap menyimpang. Karena itu para santri, termasuk Annisa, dilarang membaca buku-buku tersebut. Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim. Seorang muslimah yang baik menurut Islam adalah, tidak diperbolehkan membantah suami; Haram meminta cerai suami; selalu ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan suami, termasuk jika suami berkehendak melakukan poligami; Tidak boleh berkata lebih keras dari suaminya, sekalipun dalam menyatakan ketidaksetujuan; Tidak boleh mengulur-ulur waktu bahkan menolak ketika suami mengajak berjimak; Ikhlas menerima pembagian waris sekalipun hanya ¼ bagian. (lebih kecil daripada bagian laki-laki).
Pelajaran itu membuat Annisa beranggapan bahwa Islam sangat membela laki-laki. Islam meletakkan perempuan sangat lemah dan tidak seimbang. Sejak kecil Annisa selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari Kyai.

National Treasure 1..... Fransiskus Adven SN (D1810036)


NATIONAL TREASURE 1
Judul Film:National Treasure 1
GENRE : Aksi/Laga Petualangan
PEMAIN : Nicolas Cage, Jon Voight, Harvey Keitel, Ed Harris, Diane Kruger, Justin Bartha, Bruce Greenwood, Helen Mirren
SUTRADARA : Jon Turteltaub
PENULIS NASKAH : Cormac Wibberley, Marianne Wibberley
PRODUSER : Jerry Bruckheimer, Jon Turtletaub
RUMAH PRODUKSI : Walt Disney Pictures
DURASI : 135 Menit
KLASIFIKASI PENONTON : Segala Umur
TANGGAL RILIS : 21 Desember 2007 (Amerika
 
Film National Treasure besutan sutradara John Turteltaub ini bercerita tentang pencarian harta karun yang dilindungi dan tersembunyi selama berabad-abad hingga seorang peneliti modern menemukan serangkaian petunjuk yang rumit. Dibintangi Nicolas Cage film ini mencoba menyuguhkan tayangan cerita petualangan yang menarik.
            Nicolas Cage yang memerankan Franklin Gates, generasi ke delapan dari Gates untuk mengejar Knights Templar Treasure, harta yang tak ternilai yang telah dikumpulkan pada Abad ke11, dibawa ke Amerika oleh Freemasons dan disembunyikan oleh pengembara seperti Thomas Jefferson dan George Washington.
Satu-satunya petunjuk tentang dimana harta karun tersebut berada? Adalah sebuah catatan kumal yang dipercayakan pada nenek moyang Ben, sebuah FFF (friend of the Founding Fathers). Para leluhur Ben yang bernama Patrick Henry Gates dan John Adams Gates telah membuang-buang hidup mereka dengan perburuan harta karun tanpa hasil. Tetapi Ben, tak terhalangi oleh jejak keluarganya di lingkaran akademis dan yakin bisa bersikap lebih baik, berangkat dengan harapan atas hadiah dan penghormatan yang hebat untuk sepanjang sejarah bangsanya berangkatlah dia memulai petualangan dengan mitra tech-savvy-nya, Riley (Justin Bartha) dan dengan tujuan paling murni, dia mencoba mencuri Deklarasi kemerdekaan.
Sesudah beberapa hal yang meyakinkan, dihadirkan diantara Ben dan Riley seorang konsevator National Archives, Dr. Abigail Chase (Diane Kruger). Abigail Chase yang cantik berambut pirang dengan sikap posesif terhadap dokumen berharga yang dicuri oleh Ben mencoba merebut dokumen tersebut dan terlibat dalam petualangan memburu harta karun ini.