Teh Hitam
Peredam Penyakit Jantung, Kanker dan Diabetes
Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi
serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di
Indonesia. Belakangan penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia
karena faktor degeneratif tapi usia produktif.
Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat
terbanyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan
dengan usia 25 - 45 tahun. Sementara 10 tahun lalu pasien diabetes rata-rata
mereka yang berusia 50 tahun keatas.
Salah satu penyebab munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal
bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan
integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses
penuaan, penghancuran liver dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti
penyakit jantung dan kanker.
Setelah kemajuan industri dan makin tingginya peluang terkena penyakit
tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari
bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat
alami mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.
Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor
(IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr Mohammad Taufik
Sp.J ”Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti
menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga
bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,” papar Prof Dr Ali Khomsan MS.
Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita,
cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah
antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai
efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti seperti kanker dan
mencegah penyakit jantung koroner.
”Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang
dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan.
Teh hitam disebut juga teh fermentasi,” katanya.
Salah seorang pakar kesehatan jantung dari kota Hujan Bogor, Dr H Mohammad
Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr. Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung
koroner, kanker, diabetes, dan stroke.
Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam
belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita
(RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema ”Efek Teh Hitam dalam Mencegah
dan Mengatasi Resiko Penyakit Jantung Koroner” yang diadakan di Aula RSJHK
Jakarta.
Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin – zat yang disebut dapat melawan penyakit
degeneratif, ternyata berupa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan,
antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa
Theaflavin dalam teh hitam cukup signifikan.
Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat
atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat
dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat
potensial. Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat
dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan Theaflavin sebagai antioksidan tidak cukup sampai
disitu. Aktifitasnya sebagai antioksidan untuk menghambat oksidasi LDL (Low
Density Lippoprotein) ternyata menunjukkkan hal yang menakjubkan.
Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara
itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna kecoklatan dan
kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa
segar.
Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan pada pembuluh darah
arteri, terutama pada wanita.. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu
menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen, dan jika minum empat cangkir
dapat mencapai 69 persen.
Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang
menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang
membiasakan minum teh hitam.
Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan
pangan alami bagi para penderita penyakit diabetes terutama dalam kapasitasnya
menaikkan aktifitas insulin. Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian
Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam
meningkatkan aktivitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.
Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para
ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali
melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil
yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali
penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan. ”Kalau penelitian itu baru
sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian
yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang,” kata
dokter sepesialis jantung ini.
Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jeni, yaitu
teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh
Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut,
menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.
Sumber :
Nama: Luki Yulianto (D1810050)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar