Selasa, 26 Juni 2012

Melihat Negara Kita yang Semakin Kacau dan Tidak Jelas Arah Tujuannya


Kalau kita lihat dari wilayah negara kita yang sangat luas, dan sangat akan kaya sumber daya alamnya. Yang tidak akan habis jika di menfaatkan semaksimal (denga memperhatikan lingkungan) mungkin dan sebaik mungkin. Pasti masyarakat kita makmur, sejahtera, dan bahagia. Namun itu malah sebaliknya, banyak masyarakat yang tidak sejahtera, tidak dapat merasakan kekayaan kita, yang jelas banyak yang kehudupannya dibawah taraf makmur. Dimanakah kekayaan alam yang melipah itu? Dengan kekayaan itu harusnya dapat menyejahterakan masyarakatnya.
Dapat kita lihat saat ini banyak orang kaya semakin kaya orang miskin semakin miskin. Pemerintah itu kalau di di ibaratkan dalam sebuah keluarga adalah orang tua masyarakatnya adalah anak-anaknya. Namun mengapa ada kesenjangan sosial. Harusnya kita susah – susah bersama bersenang-senang bersama, pemerintahan tidak memilih kasih. Orang tua itu akan memberikan yang terbaik terhadap anaknya, supaya anaknya itu bisa sukses (bukan berarti kaya raya), apapun akan di lakukan demi anaknya agar anak-anaknya tidak menderita, tidak sengsara hidupnya. Mereka lebih memikirkan “ dari pada anakku yang susah dan sengsara lebih baik saya yang susah, sengsara”. Mereka rela berkorban demi anaknya, untuk menyekolahkan anaknya setiggi mungkin mereka rela menjual harta warisannya, rela bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya. Namun apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini? Banyak masyarakat kita yang miskin, sengsara namun tidak di perdulikan.
Saya sangat mengagumi Cina. Walau dulu mereka di pandang hanya sebelah mata, namun karena kegigihan pemerintahan yang lebih mementingkan kesejahteraan masyarakatnya mereka sanggup bangkit dan merangkak menjadi negara yang memiliki kekuasaan. Seharusnya Indonesia bisa mencontoh hal tersebut. Mari kita benahi negara kita. Bulatkan tekad agar negara kita bisa semakin berkembang. Kita benahi sistem pendidikan kita,buang sifat-sifat tidak baik, kita benahi moral,martabat generasi-generasi anak muda kita. Walaupun kita harus meminjam dana dari luar negeri, itu tidak apa-apa, yang terpenting negara kita bisa berjalan di jalan yang tepat kearah kemajuan.
Beri hukuman mati kepada pejabat-pejabat yang korupsi. Hilangkan sifat malas kita, kita pupuk jiwa nasionalisme,gotong royong,persatuan,dan kepemimpinan pada anak muda. Kita urusi dahulu negara kita. Urusan luar negeri kita duakan. Insyaalah kalau ada tekad pasti ada jalan dan ada pintu perubahan yang menanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar