Mengatasi Bau
Mulut
Bau
mulut mempunyai istilah keren “Halitosis”
Umumnya keadaan ini tidak di sadari oleh sang pemilik tetapi menjadi keluhan
lawan bicara. Hal ini disebabkan karena hidung sudah terbiasa dengan bau
tersebut dan tidak dapat lagi menditeksinya.
Mengapa
terjadi Bau Mulut
Sekitar
85 sampai 94% bau mulut di sebabkan oleh kondisi lokal di rongga mulut. Bau
mulut disebabkan oleh senyawa sulfur yang mudah menguap ( Volatile Sulfur Compounds = VSC) yang dihasilkan oleh reaksi
antara bakteri dan sisa makan dalam mulut.
VSC
juga banyak dihasilkan setelah mengkomsumsi makanan dengan kadar protein tinggi
( daging, telur dan ikan) makanan dengan kadar gula tinggi. Penyebab lainya
adalah penyakit gigi dan mulut yang kadang terabaikan.
Selain
kondisi lokal di atas, bau mulut juga di sebabkan karena kelainan sistenatika.
Penyakit Sistematik. Dari sistem pencernaan, sistem pernafasan atau hormonal,
dapat juga mempengaruhi bau nafas. Stres misalnya, dapat merangsang produksi
adrenalin.
Menstruasi
juga dapat memicu Halitoses, karena kadar sulfur di seluruh tubuh, termasuk di
rongga mulut meningkat. Penyakit-penyakit sistem pernafasan, seperti infeksi
paru oleh tbc misalnya, menimbulkan bau nafas yang busuk. Penyakit yang
menyerang sistem metabolisme tubuh
menimbulkan bau mulut yang khas. Penderita kencing manis, nafasnya bau aceton, sedang penderita gagal ginjal,
nafasnya bau amonia.
Bagaimana
Mengatasinya
Pada
penyakit sistematik, bau mulut akan teratasi bila penyakitnya sudah sembuh.
Demikian juga pada keadaan lokal, bau mulut dapat teratasi sepanjang kebersihan
gigi dan mulut terjaga, terutama dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari
dan setiap selesai makan.
Menjaga
Kebersihan Gigi dan Mulut
Sudah
rajin menggosok gigi, tapi masih juga terseran halitosis? Perlu di ketahui bahwa ritual sikat gigi diawali dengan
pemilihan pasta dan sikat gigi. Sebaiknya pilih sikat gigi yang berbulu halus
dan tumpul. Hal ini dapat di ketahui dengan menggosokanya pada punggung tangan.
Ganti sikat gigi segera setelah bulunya sudah tidak lagi tegak. Pilih gagang
yang lurus atau sedikit melengkung. Karena gagang sikat yang bengkok dapat
mengerosi gusi terkikis atau berdarah. Pilih pasta gigi yang mengandung flouride sebagai unsur penguat lapisan
email gigi. Bisa juga di tambah kalsium, tetapi kalsium lebih efektif bila
bekerja dari dalam ( melalui makanan atau vitamin). Dapat pula memilih pasta
gigi yang mengandung siwak (bahan alami yang di pakai Rasulullah), karena
mempunyai efek penguat gigi disamping sebagai pembersih.
Jangan
lupa sekali menyikat lidah, karena sisa makanan dapat menempel di lekuk-lekuk
lidah. Terkadang di perlukan penggunaan dental
floss, atau benang khusus membersihkan sela-sela gigi, terutama bila gigi
anda tumbuh tidak rata.
Bagaimana
dengan obat kumur ?
Telitilah
dahulu sebelum membeli obat kumur antiseptik, karena mungkin mengandung senyawa
alkohol. Obat kumur terkadang perlu untuk membantu mengatasi infeksi pada
rongga mulut ( saat sariawan atau sakit tenggorokan). Tetapi, pemakaian jangka
panjang dan terus menerus dapat menyebapkan gigi berwarna kecoklatan.
Selain
itu obat-obat itu menimbulkan masking
effect, yakni menutupi gejala penyakit yang seharusnya diberantas, sehingga
kondisi rongga mulut makin sulit diatasi. Karena itu untuk apa menunda satu
sunah rosul, bersiwak tiap akan berwudhu dan sebelum tidur. Apalagi jika sudah
tau cara yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar