Senin, 28 Mei 2012

CARA MENGATASI BAU MULUT


Mengatasi Bau Mulut
Bau mulut mempunyai istilah keren “Halitosis” Umumnya keadaan ini tidak di sadari oleh sang pemilik tetapi menjadi keluhan lawan bicara. Hal ini disebabkan karena hidung sudah terbiasa dengan bau tersebut dan tidak dapat lagi menditeksinya.
Mengapa terjadi Bau Mulut
Sekitar 85 sampai 94% bau mulut di sebabkan oleh kondisi lokal di rongga mulut. Bau mulut disebabkan oleh senyawa sulfur yang mudah menguap ( Volatile Sulfur Compounds = VSC) yang dihasilkan oleh reaksi antara bakteri dan sisa makan dalam mulut.
VSC juga banyak dihasilkan setelah mengkomsumsi makanan dengan kadar protein tinggi ( daging, telur dan ikan) makanan dengan kadar gula tinggi. Penyebab lainya adalah penyakit gigi dan mulut yang kadang terabaikan.
Selain kondisi lokal di atas, bau mulut juga di sebabkan karena kelainan sistenatika. Penyakit Sistematik. Dari sistem pencernaan, sistem pernafasan atau hormonal, dapat juga mempengaruhi bau nafas. Stres misalnya, dapat merangsang produksi adrenalin.
Menstruasi juga dapat memicu Halitoses, karena kadar sulfur di seluruh tubuh, termasuk di rongga mulut meningkat. Penyakit-penyakit sistem pernafasan, seperti infeksi paru oleh tbc misalnya, menimbulkan bau nafas yang busuk. Penyakit yang menyerang  sistem metabolisme tubuh menimbulkan bau mulut yang khas. Penderita kencing manis, nafasnya bau aceton, sedang penderita gagal ginjal, nafasnya bau amonia.
Bagaimana Mengatasinya
Pada penyakit sistematik, bau mulut akan teratasi bila penyakitnya sudah sembuh. Demikian juga pada keadaan lokal, bau mulut dapat teratasi sepanjang kebersihan gigi dan mulut terjaga, terutama dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari dan setiap selesai makan.
Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Sudah rajin menggosok gigi, tapi masih juga terseran halitosis? Perlu di ketahui bahwa ritual sikat gigi diawali dengan pemilihan pasta dan sikat gigi. Sebaiknya pilih sikat gigi yang berbulu halus dan tumpul. Hal ini dapat di ketahui dengan menggosokanya pada punggung tangan. Ganti sikat gigi segera setelah bulunya sudah tidak lagi tegak. Pilih gagang yang lurus atau sedikit melengkung. Karena gagang sikat yang bengkok dapat mengerosi gusi terkikis atau berdarah. Pilih pasta gigi yang mengandung flouride sebagai unsur penguat lapisan email gigi. Bisa juga di tambah kalsium, tetapi kalsium lebih efektif bila bekerja dari dalam ( melalui makanan atau vitamin). Dapat pula memilih pasta gigi yang mengandung siwak (bahan alami yang di pakai Rasulullah), karena mempunyai efek penguat gigi disamping sebagai pembersih.
Jangan lupa sekali menyikat lidah, karena sisa makanan dapat menempel di lekuk-lekuk lidah. Terkadang di perlukan penggunaan dental floss, atau benang khusus membersihkan sela-sela gigi, terutama bila gigi anda tumbuh tidak rata.
Bagaimana dengan obat kumur ?
Telitilah dahulu sebelum membeli obat kumur antiseptik, karena mungkin mengandung senyawa alkohol. Obat kumur terkadang perlu untuk membantu mengatasi infeksi pada rongga mulut ( saat sariawan atau sakit tenggorokan). Tetapi, pemakaian jangka panjang dan terus menerus dapat menyebapkan gigi berwarna kecoklatan.
Selain itu obat-obat itu menimbulkan masking effect, yakni menutupi gejala penyakit yang seharusnya diberantas, sehingga kondisi rongga mulut makin sulit diatasi. Karena itu untuk apa menunda satu sunah rosul, bersiwak tiap akan berwudhu dan sebelum tidur. Apalagi jika sudah tau cara yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar