Gastritis
atau radang lambung lebih dikenal dengan sebutan penyakit maag. Pada penderita radang lambung atau maag, dijumpai adanya
suatu iritasi atau infeksi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga
dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah dan berparut atau luka. Selain
luka pada dinding lambung, juga luka pada usus 12 jari.
Serangan pada lambung sendiri dapat bersifat akut atau kronis. maag kronis sering terjadi di kalangan orang tua dan penderita anemia fatal. Hal ini sering dapat menimbulkan peradangan di seluruh lapisan dinding lambung. maag dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. maag dapat menimbulkan pendarahan (hemorrhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung, penderita akan muntah yang mengandung darah yang berwarna cokelat seperti kopi.
Pada
penderita maag akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan
lambung tak enak, kram perut, indigesti, nafsu makan berkurang, mual dan
muntah. Gejala-gejala tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam hingga
beberapa hari. Sedangkan pada penderita maag
kronis mempunyai gejala yang sama atau rasa tak nyaman yang ringan. Sering kali
gejala tersebut menjadi samar-samar, seperti tidak toleran terhadap makanan
berlemak atau pedas. Bahkan bisa saja bila terjadi serangan ringan akan dapat
diatasi dengan makan.
Meski kerap dipandang enteng, penyakit maag
alias gastritis menjadi masalah dunia. Pada 2005, Melanie Weck dan Hermann
Brenner dari Pusat Riset Kanker Jerman di Heidelberg, Jerman,` meriset
penderita sakit maag di negara-negara di Asia, Amerika, Australia, dan Eropa.
Mereka menjumpai kasus maag di Asia-Jepang, China, dan Iran, diderita lebih
dari 50% populasi penduduk dan hampir setengahnya dialami orang berusia 25-55
tahun alias usia produktif.
Moraes TM dan rekan-rekan dari Department of
Physiology Sao Paulo State University, Brasil, menemukan bahwa sari jeruk nipis
mengandung zat yang merangsang kelenjar di permukaan dinding lambung untuk
memproduksi lendir. Lendir itu melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat
gesekan. Hasil riset mereka menunjukkan 99% tikus yang dirangsang dengan etanol
absolut dan obat nonsteroid NSAID tidak mengalami kerusakan lambung berkat
pemberian sari jeruk nipis.
Hasil riset lain oleh Smail Aazza dan
koleganya dari Faculty of Sciences, University Sidi Mohamed Ben Abdallah,
Maroko dan University of Algarve, Portugal, mendapati zat linalol dan linalil
asetat sebagai zat antioksidan yang melindungi jaringan tubuh dari kerusakan.
Di tanah air, buah tanaman kerabat kemuning itu lazim digunakan untuk mengatasi
jerawat, merapatkan pori-pori, sampai mengurangi lemak tubuh. Maria Margaretha
Andjarwati, herbalis di Kelapagading, Jakarta Utara, biasa meresepkannya untuk
mengatasi batuk.
Jeruk nipis mengandung berbagai senyawa aktif
seperti asam sitrat, asam amino, glikosida, sampai vitamin seperti B1 dan C. K
Heyne dalam Tumbuhan Berguna Indonesia menyebutkan, buah tanaman anggota famili
Rutaceae itu lazim dimanfaatkan untuk merangsang keluarnya dahak pada penderita
batuk berdahak. Belum ada yang menyebutkan pemanfaatannya untuk mengatasi sakit
mag. Itu sebabnya dr Akrom menekankan agar penderita mencari dosis yang tepat
sehingga kesembuhan lekas tercapai.
Semua penyakit itu sebenarnya terjadi karena kesalahan kita, kita yang membiarkan penyakit hinggap ke tubuh kita. Maka dari itu sayangilah tubuh,raga kita sebaik-baiknya. :)
sumber : www.trubus-online.co.id
Semua penyakit itu sebenarnya terjadi karena kesalahan kita, kita yang membiarkan penyakit hinggap ke tubuh kita. Maka dari itu sayangilah tubuh,raga kita sebaik-baiknya. :)
sumber : www.trubus-online.co.id
he mas he mas... jangan copas ya!!!
BalasHapus